PADANG - Yayasan Madrasah Tsanawiyah Quranic Scienta dibawah naungan UIN Imam Bonjol Padang meresmikan Madrasah Tsanawiyah Quranic scientia. Peresmian yang langsung dihadiri oleh Dr. H. Sidik Sisdiyanto, M.Pd selaku Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Dr. Yasmadi selaku ketua yayasan Madrasah Tsanawiyah Quranic Scientia melaporkan bahwa madrasah laboratorium FTK ini masih dalam proses perizinan berkoordinasi dengan kementerian agama kota Padang, “Alhamdulillah kita sudah mendapat sinyal dari bapak ketanwir, ” imbuh Yasmadi. Senin, 25 Juli 2024.
Selain itu Yasmadi juga menyampaikan bahwa pihak yayasan sudah mempersiapkan dengan sebaik mungkin Madrasah Tsanawiyah Quranic Scientia ini baik dari sisi kurikulumnya maupaun tenaga pengajar. Meskipun diawal ini masih kesulitan dalam merekrut peserta didik dikarenakan waktu yang relatif singkat, “alhamdulillah pada tahun ajaran ini 2024-2025 MTsGS sudah memiliki siswa sebanyak 13 orang” jelas Yasmadi.
Sementara itu perwakilan dari Kanwil Kementerian Agama Kabid Penmad H. Hendri Pani Dias menjelaskan terkait izin operasional lembaga pendidikan. Hendri menyebutkan pada tahun 2023 ada sebanyak 1226 madrasah di Sumatera Barat akan tetapi ada 43 madrasah yang dicabut izin operasionalnya dikarenakan dalam pelaksanaan tidak memenuhi standar pelayanan minimal satuan.
Baca juga:
Pantun Nasehat Ramadhan Ahmad Fauzi Lubis
|
Dalam sambutan sekaligus meresmikan oleh Direktur KSKK berharap agar Madrasah ini bisa menciptakan generasi yang berwawasan al-Quran, berdaya saing tinggi serta memiliki keseimbangan spiritual, intelektual dan moral. Selain itu juga Sidik mengatakan ” MTS QS ini menjadi tempat yang tepat untuk memadukan keilmuan, akhlak mulia dan menghadirkan pengajran multiguna, semisal penggunaan bahasa Arab dan Bahasa minang”.
Rektor UIN Imam Bonjol Prof. Dr. Hj. Martin Kustati M.Pd dalam peresmian ini menyampaikan harapannya agar madrasah ini bisa melahirkan putra putri terbaik bangsa yang menguasai agama, sains, teknologi dan budaya. Martin juga menyampaikan agar FTK juga melakukan pengembangan konten yang interaktif dengan bimbingan blended learning, yang membuat interaksi antara tenaga pendidik dan siswa tidak hanya di sekolah akan tetapi bisa kapan saja.
Sebagai informasi Madrasah ini juga sudah menerapkan sistem pendidikan yang modern dengan membekali siswa dengan perangkat tablet, hal ini bertujuan agar memudahkan siswa dalam belajar dan semua bahan ajar sudah terdapat dalam perangkat tersebut. (***)